0
0
Masalah kesenjangan digital (digital divide) di Asia, yang memisahkan mereka yang memiliki akses ke teknologi dari yang tidak, menjadi tantangan utama bagi pertumbuhan ekonomi inklusif. Negara-negara Asia kini menerapkan solusi inovatif dan spesifik lokasi untuk menjangkau masyarakat di daerah terpencil.
Solusi yang diadopsi meliputi penyediaan konektivitas yang terjangkau melalui teknologi satelit dan Wi-Fi komunitas. Beberapa proyek pemerintah dan swasta berfokus pada pembangunan menara telekomunikasi seluler di daerah terpencil dan penyediaan layanan broadband nirkabel tetap.
Selain infrastruktur, fokus juga diberikan pada peningkatan literasi digital. Program pelatihan seluler, pusat-pusat komunitas yang dilengkapi komputer, dan kemitraan dengan e-learning platform lokal membantu masyarakat terpencil memperoleh keterampilan yang diperlukan untuk mengakses layanan digital.
Pendekatan mobile-first sangat krusial, memanfaatkan penetrasi smartphone yang tinggi bahkan di desa. Integrasi layanan e-Government dan FinTech dalam aplikasi yang ramah pengguna juga mendorong adopsi teknologi oleh masyarakat yang sebelumnya terisolasi.
Asia mengatasi masalah digital divide di daerah terpencil dengan membangun infrastruktur konektivitas (satelit, Wi-Fi komunitas) dan meluncurkan program literasi digital, berfokus pada pendekatan mobile-first untuk inklusi layanan.
