Kata ‘healing’ kini ada di mana-mana, memenuhi linimasa media sosial dengan foto-foto liburan ke alam, kafe estetis, atau konser musik. Fenomena ini telah memicu perdebatan: apakah ‘healing’ ini hanyalah sebuah tren gaya hidup baru yang dikomersialisasi untuk menggantikan kata “liburan”, ataukah ia mencerminkan sebuah kebutuhan nyata dari generasi muda yang menghadapi tekanan hidup modern yang semakin berat?
Akar Masalah: Reaksi dari Tuntutan Hidup Modern Di balik tren ini, terdapat sebuah kebutuhan yang sangat nyata. Generasi Milenial dan Gen Z hidup dalam tekanan konstan dari hustle culture, ekspektasi sosial, dan paparan dunia digital yang tanpa henti. Fenomena ‘healing’ adalah sebuah respons, sebuah teriakan kolektif untuk jeda dan pemulihan kesehatan mental. Ini adalah upaya untuk melepaskan diri sejenak dari burnout dan menemukan kembali keseimbangan.
Ketika ‘Healing’ Menjadi Produk Komersial Masalahnya, industri dengan cepat mengkapitalisasi kebutuhan ini. Muncul “paket wisata healing”, “kafe untuk healing”, dan berbagai produk lain yang menjual konsep pemulihan secara instan. Komersialisasi ini berisiko mendangkalkan makna ‘healing’ itu sendiri, mengubahnya dari proses internal menjadi sekadar aktivitas konsumtif yang harus dipamerkan di media sosial.
Membedakan Antara Pelarian Sesaat dan Pemulihan Nyata Penting untuk membedakan antara pelarian sesaat (escape) dan pemulihan nyata (recovery). Pergi ke pantai selama akhir pekan memang bisa menyegarkan, namun itu adalah pelarian jika masalah inti yang menyebabkan stres tidak diatasi. ‘Healing’ yang sesungguhnya adalah proses yang berkelanjutan, melibatkan pembangunan kebiasaan sehat, menetapkan batasan, dan terkadang, mencari bantuan profesional untuk mengatasi akar masalah dari kelelahan mental.
Intisari:
- Lebih dari Tren: Fenomena ‘healing’ mencerminkan kebutuhan nyata generasi muda untuk pemulihan kesehatan mental dari tekanan hidup modern.
- Akar Kebutuhan: Merupakan respons terhadap hustle culture, burnout, dan kelelahan digital.
- Risiko Komersialisasi: Industri telah mengubah ‘healing’ menjadi produk, yang berisiko mendangkalkan maknanya.
- Pemulihan Sejati: ‘Healing’ yang efektif adalah proses berkelanjutan untuk membangun kebiasaan sehat, bukan sekadar liburan singkat.
