0
0
Seoul – Kendaraan Listrik (EV) high-end kini bergerak melampaui arsitektur baterai 400-volt standar, mengadopsi arsitektur 800-volt sebagai standar baru untuk mencapai Ultra-Fast Charging dan efisiensi powertrain yang superior. Pergeseran ke sistem 800V adalah kunci untuk menghilangkan kecemasan waktu pengisian (charging time anxiety) dan mempercepat perjalanan jarak jauh dengan EV.
Sistem 800-volt beroperasi pada tegangan ganda dari EV standar 400-volt. Keunggulan utamanya adalah pada kecepatan pengisian. Hukum fisika memungkinkan pengiriman daya yang sama dengan arus yang lebih rendah pada tegangan yang lebih tinggi. Arus yang lebih rendah berarti panas yang dihasilkan lebih sedikit, yang memungkinkan kendaraan untuk menerima daya hingga 350 kW, mengisi baterai dari 10% hingga 80% hanya dalam waktu 15-20 menit. Waktu ini mendekati waktu yang dihabiskan untuk istirahat di perjalanan panjang.
Selain pengisian daya, arsitektur 800V juga meningkatkan efisiensi sistem secara keseluruhan. Komponen seperti motor, inverter, dan kabel dapat didesain lebih kecil dan lebih ringan karena mereka menangani arus yang lebih rendah. Ini mengurangi bobot, menghemat ruang, dan meningkatkan efisiensi termal dari powertrain EV.
Namun, mengadopsi sistem 800V membutuhkan perombakan hardware yang mahal. Hampir semua komponen tegangan tinggi (seperti motor, on-board charger, dan heater) harus didesain ulang untuk menahan tegangan yang lebih tinggi. Selain itu, infrastruktur pengisian cepat publik harus ditingkatkan untuk secara andal menyediakan daya 800V pada terminal yang sesuai.
Platform 800-volt diposisikan sebagai standar premium EV yang akan segera menyebar ke segmen mainstream. Ini adalah solusi teknis yang paling efektif untuk memecahkan hambatan waktu pengisian, yang secara efektif menyamakan kenyamanan refueling antara bensin dan listrik di stasiun fast charging.
